Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan-kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis dan bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan-kepercayaan ini bahwan ikut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit.
1. Mitos angka 9
soal angka 9, Rakyat China punya catatan sejarah khusu tentang angka yang juga sering dimaknai sebagai kesuksesan atau pencapaian tertinggi ini. Beda dengan jepang, jepang justru menganggap angka 9 sebagai angka yang harus dihindari karena bermakna 'penderitaan'. Angka 9 dianggap sebagai kesialan tertinggi setelah angka 4 yang berarti kematian.
2. Mitos angka 13
Sebagai contoh kecil, di berbagaigedung tinggi di China maupun Indonesia, tidak ada yang member nomour lantai 13. Menurut kepercayaan eraka, angka tersebut tidak membawa hoki. Di Barat, angka 13 juga di anggap sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalan lift gedung-gedung tinggi dunia, tidak akan dijumpai lantai 13. Biasanya setelah angka 12 maka langsung 'loncat' ke angka 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.
3. Mitos Angka 8
Delapan adalah angka selain nol yang penulisannya bersambung. Meskipun dibolak-balik, angka ini tetap konsisten. Di kebudayaan China, angka 8 dianggap membawa keberuntungan karena mempunyai pengucapan yang mirip dengan kata sejahteraan atau kekayaan.
4. Mitos Angka 4
Angka 4 tertanya dianggap mempunyai mitos yang negatif. banyak hotel dan apartmen mewah tidak menyediakan lantai, kamar, dan lift nomor 4. Ada apa dengan angka 4? Seburuk itukah mitos angka yang katanya bergambar kursi kebalik dan penjumlahan angka 13 (1+3=4) ini? menurut tradisi Tionghoa dan ramalan fengshui, angka empat yang pengucapannya (se) juga mempunya arti lain, yaitu "kematian"
0 komentar:
Posting Komentar